Oleh: Desy Eka Ilmiyah, SST.Keb., M.K.M

Apa yang dimaksud ADHD?

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) ditemukan pertama kali dalam dunia kedokteran dengan istilah brain dysfunction, hyperkinetic reaction of childhood, and attention-deficit disorder dengan atau tanpa hiperaktif. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan otak dengan gejala sulit fokus, memusatkan perhatian dan hiperaktif dalam segala aktifitas yang dapat terjadi pada anak – anak hingga berlangsung sampai dewasa. Anak dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dilingkungannya dan sulit berprestasi disekolah. Hal ini memerlukan perawatan yang melibatkan orangtua, pendidikan dan medis.

 

Apa tanda gejala ADHD?

Banyak tanda dan gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak, diantaranya ialah:

  • Mudah teralihkan sehingga anak sering beralih dari aktivitas satu dengan lainnya
  • Kesulitan dalam fokus dan memusatkan perhatian pada suatu hal
  • Kesulitan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tuntas
  • Saat diajak bicara tidak memperhatikan lawan bicaranya
  • Kesulitan untuk diam, berhenti berbicara dan tidak dapat tenang
  • Kesulitan mengontrol emosi

 

Faktor penyebab ADHD

  1. Faktor Genetik

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ADHD diturunkan dari orangtua. Terdapat penelitian studi international yang dilakukan terhadap anak kembar didapatkan hasil bahwa ADHD dapat diturunkan dari keluarga. Namun sampai saat ini banyak peneliti mencari tahu gen yang dapat menyebabkan gangguan pemusatan perhatian tersebut (Faraone, 2010).

  1. Cedera Otak

Anak dengan cidera otak traumatis sebagian kecil menunjukkan beberapa kebiasaan yang mirip dengan gangguan pemusatan perhatian atau yang disebut Banyak tanda Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

  1. Faktor Lingkungan

Terdapat studi penelitian yang menunjukkan bahwa ADHD dipengaruhi lingkungan. Ibu pada masa kehamilan yang merokok, minum alkohol dan hidup dilingkungan perokok mempunyai potensi melahirkan anak yang akan tumbuh dengan ADHD. Selain itu ADHD level tinggi banyak ditemukaan pada anak pra sekolah.

 

Bagaimana pengobatan ADHD?

  1. Obat-obatan
  • Obat-obatan stimulan :
  1. Methylphenidate
  2. Amfetamin
  • Obat-obatan bebas stimulan
  1. Moxetine
  2. Guanfacine
  3. Clonidine
  4. Psikoterapi
  5. Diet ADHD
  • Diet ketogenik, adalah diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
  • Diet oligoantigenic adalah diet menghilangkan sebagian besar makanan antigen atau Alergen.
  • Makanan Aditif
  • Rendah Gula

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *