Setelah melalui seleksi dan wawancara melalui daring aplikasi Zoom dengan Shachou Rumah Sakit Jepang “Mediline Co., Ltd.”, Safika Aprilianti dan Amalisa Dona Safitri serta empat orang mahasiswa Institut Kesehatan dan Bisnis Surabaya (IKBIS) dinyatakan lulus untuk magang profesi Keperawatan di Jepang.
Di terminal keberangkatan internasional sebelum terbang ke Jepang, Sabtu (02/04/2022) keduanya mengatakan bahwa dirinya telah mengikuti test seleksi dan wawancara pada bulan Juli 2021 lalu.
“Alhamdulillah, kami bisa diterima untuk Ners disana (Jepang), ini sebagai anugerah yang luar biasa dari yang Maha Kuasa,” kata Fika dan Amalisa.
Keduanya mengaku bersyukur, dari 20 orang yang mengikuti wawancara yang lulus 6 orang.
“ini menambah banyak pengalaman, dan tentunya belajar mendapatkan ilmu kesehatan, membahagiakan kedua orang tua dan keluarga,” harap Safika Aprilianti (22) asal Desa Ketapang Barat Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura.
Sementara, Amalisa Dona Safitri (23) asal Lingkungan Kalilom, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya, mengatakan sangat bercita cita pergi belajar keluar negeri, terutama ke Negara Jepang.
“Bahasa Jepang semakin meningkat, kemampuan keperawatan bisa bertambah. Membahagiakan kedua Orang tua, dan bisa bermanfaat orang banyak,” harap Amalisa.
Saat ini keduanya tercatat sebagai mahasiswa IKBIS dan menempuh profesi Ners (perawat) 1 tahun dilanjutkan magang di Jepang selama 11 bulan di Rumah Sakit “Mediline Co., Ltd” yang beralamat di 424 Kyozuka, Kota Urasoe, Prefektur Okinawa.
Sebelumnya, Direktur Lembaga Pelatihan Kerja Swasta Bali Tosha Lombok Kochi (BTLK), Abdurahman, SE, MM, menyatakan bahwa pihak BTLK sudah memberangkatkan angkatan pertama sebanyak 3 orang, disusul 6 orang angkatan kedua sehingga total yang diberangkatkan dari kampus IKBIS sejak terjalin kerjasama berjumlah 9 orang.
“Hari ini (Sabtu,02/04/2022) berangkat 2 orang dari Kampus IKBIS untuk Ners di Jepang, disusul 4 orang akan berangkat pada tanggal 16 April 2022 ini,” katanya.
Jelas Rama, sapaan akrab Direktur BTLK, mengatakan keduanya sudah mengikuti pelatihan bahasa melalui online dan pemantapan bahasa selama dua minggu sebelum keberangkatan.
Ia juga mengatakan, BTLK sampai sejauh ini sudah menjalin kerjasama dengan empat rumah Sakit ternama yang ada di Jepang.