PEMASARAN DI ORGANISASI NIRLABA: PERSPEKTIF INTERNASIONAL


By. Moehammad Budi Widajanto, M.P, Ec

 

Organisasi nirlaba sudah mulai mengadopsi teknik serupa bisnis yang digunakan di sektor nirlaba karena mereka semakin dihadapkan pada tekanan pasar yang biasa terjadi pada organisasi nirlaba, seperti persaingan untuk mendapatkan pendanaan dan kebutuhan untuk mendapatkan uang. untuk memenuhi misi mereka. Teknik dan pendekatan ini telah diakui sebagai hal yang penting bagi organisasi nirlaba oleh bidang akademis; satu hal yang sangat penting konsep pemasaran yang menganjurkan pemahaman pelanggan. Namun, nampaknya keunggulan kompetitif yang dapat diperoleh dari penggunaan seluruh portofolio alat pemasaran tidak diperoleh dengan sukses. Alih-alih menganut konsep pemasaran dan memulai proses pemasaran dengan pelanggan dan menyelidiki apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan pasar, organisasi nirlaba memiliki pola pikir pemasaran yang “berpusat pada organisasi” dan mungkin salah percaya bahwa produk atau jasa mereka dibutuhkan oleh pasar. Sejumlah peneliti lain setuju dengan sudut pandang ini dalam menekankan pentingnya orientasi pasar bagi sektor nirlaba

Dukungan empiris terhadap seruan untuk orientasi pasar yang lebih besar melalui pola pikir “berpusat pada pelanggan” dan untuk mendapatkan pemahaman rinci tentang sifat operasi pemasaran yang dilakukan oleh organisasi nirlaba secara internasional. Tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk membandingkan apakah ada perbedaan dalam operasi pemasaran antar negara di benua yang berbeda, yang berbeda secara signifikan sehubungan dengan lingkungan di mana organisasi nirlaba beroperasi. Perbedaan khususnya dalam daya saing pasar (jumlah organisasi nirlaba per kapita populasi) diperkirakan mempunyai dampak yang signifikan terhadap sejauh mana perangkat pemasaran dimanfaatkan untuk bertahan di pasar dan memperoleh keunggulan kompetitif.

Organisasi nirlaba (non-profit organization) dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya menganut konsep pemasaran (the marketing concept). Perguruan Tinggi yang merupakan organisasi nirlaba dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya menganut falsafah konsep pemasaran. Dengan melaksanakan pendekatan konsep pemasaran, maka pelaksanaan yang terlibat dalam perguruan tinggi harus selalu menganalisa semua kegiatan yang dilakukan dan selalu terpusat pada perbaikan mutu pelayanan. Dengan demikian tujuan falsafah konsep pemasaran untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen dapat tercapai.

Pekerjaan organisasi nirlaba sangat penting untuk mempertahankan layanan yang sangat dibutuhkan yang biasanya tidak disediakan oleh sektor nirlaba atau pemerintah. Mengingat meningkatnya tekanan pasar yang dihadapi organisasi nirlaba dan mengingat bahwa pemasaran sebagai salah satu dari banyak bidang bisnis operasional telah diadopsi oleh organisasi nirlaba beberapa dekade yang lalu, dua hipotesis inti dari penelitian ini adalah:

  1. Organisasi nirlaba Organisasi profit pada abad kedua puluh satu telah berhasil melakukan transisi dari filosofi pemasaran yang berpusat pada organisasi ke filosofi yang berpusat pada konsumen atau berorientasi pasar.
  2. Meningkatnya penggunaan pemasaran telah menyebabkan profesionalisasi tenaga pemasaran di organisasi nirlaba.

 

Akibatnya, organisasi nirlaba mungkin lebih lambat dalam menerima manfaat pemasaran untuk mencapai misi mereka dan mengadopsi strategi dan teknik pemasaran. Terdapat potensi perbaikan yang signifikan melalui penerapan pendekatan yang berpusat pada pelanggan dan berorientasi pasar yang tidak berupaya menjual apa yang diyakini sebagai layanan sempurna kepada pasar, namun berupaya memahami layanan mana yang benar-benar dibutuhkan pasar. Banyak kemungkinan strategi yang dapat diambil untuk memulai perbaikan operasional tersebut, dan salah satu faktor kuncinya mungkin terletak pada perekrutan staf pemasaran yang terlatih secara formal dan memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana perangkat pemasaran dapat diterapkan secara efektif.

Hal ini lah dipandang sebuah daya dan upaya dalam melakukan setiap kebijakan yang akan terjadi pada proses pemasaran, peranan sebuah aspek nirlaba membarikan pendapatbahwa setiap pemasaran yang terkontrol memberikan dampak positif dalam proses pemasaran. Hal sepadan dengan daya pemasaran yang terjadi saat ini mendorong pada perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Dalam segi kegiatan internacional para investor memberikan ruang bagi penyuplai sumber daya yang mendorong perkembangan negara.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *